cara menolak pekerjaan dari atasan Dalam dunia kerja, permintaan dari atasan merupakan hal yang umum. Namun, tidak semua tugas yang diberikan bisa langsung kita terima begitu saja.
Ada kalanya kita sudah memiliki beban kerja yang berat, proyek lain yang lebih prioritas, atau tugas tersebut berada di luar lingkup tanggung jawab kita.
Di sinilah pentingnya mengetahui cara menolak pekerjaan dari atasan dengan tepat, tanpa terkesan tidak kooperatif atau menantang otoritas.
Cara Menolak Pekerjaan dari Atasan Agar Tidak Berakibat diPecat
Menolak permintaan atasan tentu bukan perkara mudah. Salah menyampaikan bisa berakibat pada hubungan kerja yang kurang harmonis, bahkan memengaruhi penilaian kinerja.
Tapi jangan khawatir, karena ada strategi komunikasi yang sopan dan profesional agar kamu tetap bisa berkata โtidakโ tanpa menimbulkan kesalahpahaman.
1. Pahami Alasan Kamu Menolak
Langkah pertama sebelum menyampaikan penolakan adalah memahami dengan jelas mengapa kamu tidak bisa menerima tugas tersebut.
Apakah karena jadwal yang sudah penuh? Apakah kamu tidak memiliki kapasitas atau keahlian yang diperlukan? Atau mungkin tugas tersebut bukan bagian dari tanggung jawab kamu?
Dengan memahami alasan yang kuat, kamu bisa menyampaikannya dengan percaya diri dan logis. Hindari alasan yang terkesan mengada-ada, karena justru bisa merusak kepercayaan atasan terhadap profesionalitas kamu.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Waktu sangat menentukan dalam menyampaikan penolakan. Hindari mengutarakan keberatan saat atasan sedang sibuk, stres, atau dalam suasana hati yang kurang baik.
Sebisa mungkin, ajukan pembicaraan secara personal dan dalam suasana yang tenang agar pesan kamu bisa diterima dengan lebih baik.
Jika perlu, kamu bisa meminta waktu untuk berdiskusi sebentar secara langsung atau melalui pesan yang sopan, seperti:
โPak/Bu, apakah saya bisa berbicara sebentar terkait tugas yang baru saja diberikan?โ
3. Sampaikan dengan Nada Positif dan Profesional
Cara kamu menyampaikan penolakan sangat penting. Gunakan bahasa yang sopan, hindari nada defensif atau menyerang. Fokuskan pembicaraan pada situasi dan kapasitas kerja kamu, bukan pada pribadi atasan atau perintahnya.
Contoh kalimat yang bisa kamu gunakan: โSaya sangat menghargai kepercayaan Bapak/Ibu memberikan tugas ini. Namun, saat ini saya sedang fokus menyelesaikan proyek X yang juga cukup mendesak. Apakah memungkinkan jika saya menyelesaikan proyek tersebut terlebih dahulu sebelum mengambil tugas baru ini?โ
Dengan pendekatan ini, kamu tetap terlihat kooperatif dan tidak menolak secara mentah-mentah.
4. Tawarkan Solusi atau Alternatif
Jangan hanya menyampaikan penolakan tanpa memberikan solusi. Ini akan menunjukkan bahwa kamu tetap berkomitmen terhadap pekerjaan dan ingin mencari jalan tengah. Misalnya, kamu bisa:
- Menyarankan rekan kerja lain yang lebih tepat menangani tugas tersebut.
- Menawarkan waktu penyelesaian yang lebih realistis.
- Menanyakan prioritas tugas jika kamu mendapat beban kerja berlebih.
Contoh: โApabila tugas ini cukup mendesak, saya bisa mengalihkan sebagian pekerjaan saya kepada tim lain, atau menyelesaikan ini setelah pekerjaan A saya rampung hari Kamis nanti.โ
5. Gunakan Data untuk Mendukung Pernyataan
Jika alasan kamu menolak adalah karena beban kerja yang sudah padat, tunjukkan data atau jadwal kerja kamu. Dengan begitu, atasan bisa memahami situasi kamu secara objektif dan bukan sekadar asumsi.
Misalnya, kamu bisa memperlihatkan timeline proyek yang sedang kamu kerjakan, target mingguan, atau tanggung jawab lain yang sedang berlangsung.
6. Bersiaplah untuk Tetap Menerima Jika Diperlukan
Perlu diingat bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan atasan. Jika setelah kamu menyampaikan keberatan, atasan tetap memintamu menyelesaikan tugas tersebut, maka sebaiknya kamu menerimanya dengan sikap profesional.
Kamu bisa mengusahakan manajemen waktu yang lebih baik atau meminta bantuan tim untuk menyelesaikan tugas lain.
Ingat, fleksibilitas juga merupakan salah satu nilai yang dihargai dalam dunia kerja.
7. Jaga Etika dan Profesionalisme
Meski kamu tidak setuju dengan penugasan tersebut, hindari mengeluh atau membicarakannya secara negatif kepada rekan kerja lain.
Sikap seperti itu bisa memicu konflik internal dan merusak reputasi profesional kamu di tempat kerja.
Jika kamu sering mengalami situasi seperti ini, mungkin ada baiknya untuk berbicara lebih lanjut dengan atasan tentang kejelasan peran, ekspektasi kerja, atau bahkan manajemen proyek di tim kamu.
Kesimpulan
Menolak pekerjaan dari atasan bukan berarti kamu tidak mau bekerja sama atau tidak menghormati otoritas.
Justru, dengan menyampaikan penolakan secara sopan, masuk akal, dan penuh tanggung jawab, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli pada kualitas kerja dan efisiensi tim.
Yang terpenting adalah tetap menjaga komunikasi terbuka, membangun hubungan saling percaya, dan selalu fokus pada solusi.
Dengan begitu, kamu tetap bisa menjaga reputasi sebagai karyawan yang profesional, tangguh, dan bisa diandalkan.