Salah satu pertanyaan paling umum dan penting dalam proses wawancara kerja adalah, โCoba ceritakan tentang diri kamu.โ
Meski terdengar sederhana, pertanyaan ini seringkali membuat banyak pelamar kerja gugup dan bingung harus mulai dari mana.
Padahal, menceritakan diri sendiri dengan tepat bisa jadi kesempatan emas untuk menunjukkan kelebihan dan potensi kamu di mata perekrut.
Dalam artikel ini, kamu akan belajar bagaimana cara menyusun cerita tentang dirimu dengan menarik, terstruktur, dan profesional saat interview kerja. Yuk, simak sampai selesai!
Mengapa Pertanyaan Ini Penting?
Pertanyaan โCeritakan tentang diri kamuโ biasanya muncul di awal sesi interview. Fungsinya bukan hanya sebagai pembuka, tetapi juga sebagai penilaian awal tentang:
- Kemampuan komunikasi kamu
- Sejauh mana kamu mengenal diri sendiri
- Bagaimana kamu menyampaikan informasi penting secara singkat dan jelas
- Apakah kamu cocok dengan budaya perusahaan
Dengan kata lain, jawabanmu bisa menjadi penentu apakah wawancara akan berjalan lancar atau justru membuat pewawancara ragu.
Cara Menceritakan Diri Sendiri Saat Interview
Berikut adalah beberapa tips praktis dan strategi yang bisa kamu gunakan agar jawabanmu terdengar profesional dan meyakinkan.
1. Gunakan Struktur โPresent-Past-Futureโ
Struktur ini sangat disarankan karena membuat cerita lebih runtut dan mudah dipahami.
- Present: Ceritakan posisi dan kegiatan kamu saat ini
- Past: Jelaskan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, atau kegiatan relevan sebelumnya
- Future: Hubungkan dengan alasan kamu melamar pekerjaan tersebut dan apa yang ingin kamu capai
Contoh:
โSaat ini saya bekerja sebagai admin keuangan di sebuah perusahaan logistik, di mana saya bertanggung jawab terhadap pencatatan transaksi harian dan laporan bulanan. Sebelumnya, saya lulus dari jurusan Akuntansi dan sempat magang di perusahaan multinasional. Saya melamar di sini karena tertarik mengembangkan kemampuan saya di perusahaan yang sedang berkembang pesat dan memiliki sistem kerja yang profesional.โ
2. Fokus pada Hal yang Relevan
Kamu tidak perlu menceritakan seluruh riwayat hidupmu. Pilih poin-poin penting yang berkaitan langsung dengan posisi yang kamu lamar, seperti:
- Pendidikan yang mendukung
- Keterampilan teknis
- Pengalaman kerja atau organisasi
- Soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, atau problem solving
Hindari menceritakan hobi atau informasi pribadi yang tidak relevan, kecuali diminta secara khusus.
3. Ceritakan dengan Percaya Diri, Tapi Tetap Rendah Hati
Nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuhmu juga akan dinilai. Pastikan kamu menyampaikan cerita dengan penuh percaya diri tapi tidak terkesan sombong.
Tunjukkan bahwa kamu bangga dengan pencapaianmu, tapi juga terbuka untuk belajar lebih banyak.
Contoh:
โSaya dipercaya memimpin tim kecil saat menyelesaikan proyek digitalisasi dokumen kantor. Meskipun ini tantangan baru, saya belajar banyak soal koordinasi dan manajemen waktu. Dari situ saya menyadari bahwa saya cukup cepat beradaptasi dalam situasi baru.โ
4. Latihan Sebelum Interview
Berlatih menceritakan diri sendiri di depan cermin atau bersama teman bisa membantu kamu lebih siap.
Hindari menghafal kata demi kata agar tidak terdengar kaku. Cukup pahami poin-poin utama yang ingin kamu sampaikan, lalu improvisasi dengan natural.
Latihan juga membuat kamu lebih percaya diri dan bisa menghindari penggunaan kata-kata seperti โeeeโฆโ, โapa yaโฆโ, atau โnggak tahu juga sihโฆโ.
5. Tambahkan Nilai Plus Dirimu
Jika memungkinkan, tambahkan satu atau dua hal unik tentang dirimu yang bisa menjadi nilai tambah. Misalnya:
- Pernah menjadi volunteer dalam program sosial
- Bisa menggunakan bahasa asing tertentu
- Memiliki sertifikat pelatihan khusus
- Terbiasa bekerja dengan deadline ketat
Tapi ingat, pastikan tetap relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Contoh Jawaban Lengkap
Berikut adalah contoh jawaban lengkap dengan struktur Present-Past-Future:
โPerkenalkan, saya Rika, lulusan S1 Teknik Informatika. Saat ini saya sedang bekerja sebagai junior web developer di startup e-commerce, di mana saya menangani pengembangan dan pemeliharaan sistem front-end.
Selama dua tahun terakhir, saya banyak belajar tentang kolaborasi tim dan pengembangan produk digital.
Sebelumnya, saya juga pernah magang di sebuah software house dan sempat menjadi freelance developer.
Saya melamar posisi ini karena saya tertarik dengan teknologi yang digunakan di perusahaan ini, dan saya ingin mengembangkan keterampilan saya di lingkungan yang lebih dinamis dan menantang.โ
Jawaban seperti ini menunjukkan profesionalitas, kemampuan teknis, pengalaman kerja, dan alasan melamar yang jelas.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Agar jawabanmu tidak terdengar membosankan atau berisiko, hindari hal-hal berikut:
- Bercerita terlalu panjang: Maksimal 2โ3 menit sudah cukup
- Terlalu fokus pada hal pribadi: Misalnya status keluarga atau hobi yang tidak relevan
- Tidak terstruktur: Cerita yang meloncat-loncat akan membuat pewawancara bingung
- Menjelekkan pengalaman kerja sebelumnya: Selalu jaga kesan profesional
Kesimpulan
Menceritakan diri sendiri saat interview adalah kesempatan untuk โmenjualโ dirimu secara profesional. Dengan menggunakan struktur yang jelas, fokus pada hal yang relevan, dan menyampaikannya dengan percaya diri, kamu bisa membuat kesan pertama yang positif di mata HRD.
Ingat, interview bukan hanya soal jawaban yang kamu berikan, tapi juga bagaimana kamu menyampaikannya.
Jadi, persiapkan dengan baik, berlatih dengan konsisten, dan tetap jadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Semangat mencari kerja!