Dalam dunia bisnis, memahami situasi dan kondisi di sekitar usaha merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya kondisi internal saja yang perlu diperhatikan, tetapi faktor eksternal di luar kendali perusahaan juga bisa memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan usaha.
Nah, salah satu cara untuk memahami faktor eksternal ini adalah dengan melakukan analisis lingkungan makro.
Analisis lingkungan makro bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dari faktor-faktor di luar perusahaan yang bisa memengaruhi aktivitas bisnis.
Bagi pelaku usaha, memahami kondisi lingkungan makro sangat membantu dalam mengambil keputusan strategis dan menyusun rencana bisnis yang adaptif.
Yuk, kita bahas lebih lengkap mulai dari pengertian, faktor-faktor yang dianalisis, hingga cara melakukannya.
Apa Itu Analisis Lingkungan Makro?
Secara sederhana, analisis lingkungan makro adalah proses untuk mempelajari berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi operasi, perkembangan, dan kelangsungan sebuah bisnis.
Faktor-faktor ini berasal dari luar perusahaan dan biasanya tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh pelaku usaha, tapi dampaknya bisa sangat signifikan.
Hasil dari analisis lingkungan makro biasanya digunakan untuk mengidentifikasi peluang yang bisa dimanfaatkan serta ancaman yang harus diantisipasi.
Oleh karena itu, pelaku usaha perlu memahami kondisi lingkungan di sekitar bisnisnya secara menyeluruh agar dapat membuat strategi yang tepat.
Faktor-Faktor Dalam Analisis Lingkungan Makro
Untuk melakukan analisis lingkungan makro, biasanya digunakan pendekatan PESTEL Analysis. PESTEL adalah singkatan dari Political, Economic, Social, Technological, Environmental, dan Legal. Berikut penjelasan masing-masing faktornya:
Political (Politik)
Faktor politik berkaitan dengan kebijakan pemerintah, stabilitas politik, peraturan, dan hubungan antar negara yang bisa berdampak pada kegiatan bisnis. Contoh faktor politik:
- Perubahan aturan perpajakan.
- Kebijakan impor dan ekspor.
- Stabilitas pemerintahan.
- Program dukungan pemerintah untuk UMKM.
Economic (Ekonomi)
Faktor ekonomi meliputi kondisi keuangan dan perekonomian negara yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan kegiatan bisnis secara keseluruhan. Contoh faktor ekonomi:
- Tingkat inflasi.
- Suku bunga bank.
- Nilai tukar mata uang.
- Pertumbuhan ekonomi nasional.
Social (Sosial)
Faktor sosial berkaitan dengan budaya, gaya hidup, kebiasaan, dan demografi masyarakat yang bisa memengaruhi tren pasar. Contoh faktor sosial:
- Perubahan tren konsumsi.
- Pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif.
- Tingkat pendidikan masyarakat.
- Nilai-nilai budaya setempat.
Technological (Teknologi)
Faktor teknologi berhubungan dengan perkembangan teknologi yang bisa memberikan peluang baru atau menjadi ancaman bagi bisnis. Contoh faktor teknologi:
- Inovasi produk digital.
- Perkembangan e-commerce.
- Teknologi pembayaran digital.
- Perangkat lunak manajemen bisnis.
Environmental (Lingkungan Hidup)
Faktor ini berkaitan dengan isu lingkungan seperti perubahan iklim, kebijakan lingkungan, dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Contoh faktor lingkungan:
- Kampanye pengurangan plastik.
- Peraturan tentang limbah industri.
- Tren produk ramah lingkungan.
- Ketersediaan sumber daya alam.
Legal (Hukum)
Faktor hukum meliputi peraturan, undang-undang, dan ketentuan hukum yang berlaku dan harus dipatuhi oleh pelaku usaha. Contoh faktor hukum:
- Aturan pajak usaha.
- Peraturan ketenagakerjaan.
- Perizinan bisnis.
- Perlindungan hak kekayaan intelektual.
Cara Melakukan Analisis Lingkungan Makro
Setelah memahami faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan makro, berikut adalah langkah-langkah sistematis yang bisa kamu lakukan untuk melakukan analisisnya:
1. Tentukan Lingkup Bisnis yang Akan Dianalisis
Langkah pertama, kamu perlu menentukan bisnis atau industri spesifik yang ingin dianalisis. Misalnya, apakah analisis ini dilakukan untuk usaha kuliner, bisnis fashion, teknologi, atau jasa pendidikan. Setiap sektor memiliki faktor eksternal yang berbeda-beda.
2. Identifikasi Faktor-Faktor yang Relevan
Setelah menentukan lingkupnya, identifikasi faktor-faktor dalam PESTEL yang paling relevan dan signifikan terhadap bisnis tersebut. Tidak semua faktor perlu dianalisis secara detail jika memang kurang berdampak.
Contoh: Untuk bisnis makanan, faktor sosial, lingkungan, dan kesehatan konsumen bisa menjadi faktor dominan.
3. Kumpulkan Data Terkait Setiap Faktor
Lakukan riset untuk mendapatkan data dan informasi terbaru yang berkaitan dengan faktor-faktor tersebut. Bisa melalui berita bisnis, laporan industri, hasil survei, atau data pemerintah.
4. Analisis Dampak Positif dan Negatif
Setelah data terkumpul, lakukan analisis dampak. Tentukan apakah faktor tersebut menjadi peluang (opportunity) atau ancaman (threat) bagi bisnis kamu. Semakin objektif kamu menilai, semakin akurat hasil analisismu.
5. Buat Rangkuman Hasil Analisis
Rangkum hasil analisis dalam tabel atau poin-poin agar mudah dipahami. Sertakan rekomendasi tindakan strategis untuk menghadapi peluang dan ancaman yang telah diidentifikasi.
Contoh Tabel Analisis Lingkungan Makro
Berikut contoh tabel sederhana untuk usaha minuman kekinian:
Faktor | Pengaruh | Dampak | Tindakan |
---|---|---|---|
Peraturan BPOM tentang bahan tambahan pangan | Negatif | Produk harus memenuhi standar | Lakukan uji bahan di laboratorium |
Tren minuman sehat | Positif | Peluang pasar baru | Tambahkan menu minuman herbal |
Kurs mata uang melemah | Negatif | Harga bahan impor naik | Cari bahan baku lokal pengganti |
Perkembangan media sosial | Positif | Promosi lebih efektif | Aktifkan promosi di TikTok dan Instagram |
Kesimpulan
Melakukan analisis lingkungan makro sangat penting bagi pelaku usaha agar bisnis tetap bisa bertahan dan berkembang di tengah berbagai tantangan eksternal.
Dengan menggunakan metode PESTEL, pelaku bisnis dapat mengenali faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum yang berpotensi memengaruhi usaha.
Hasil dari analisis ini bisa menjadi dasar dalam menyusun strategi bisnis yang adaptif, efektif, dan mampu bersaing di pasar.
Jadi, buat kamu yang sedang atau ingin menjalankan bisnis, jangan ragu untuk mulai menerapkan analisis lingkungan makro ya!