Cara Menghitung Kos Produk

Cara Menghitung Kos Produk Lengkap untuk Pebisnis Pemula

Diposting pada

Dalam dunia bisnis, khususnya yang bergerak di bidang produksi atau penjualan barang, mengetahui cara menghitung kos produk adalah hal yang sangat penting.

Kenapa? Karena perhitungan ini jadi dasar utama buat menentukan harga jual, menghitung keuntungan, dan mengelola keuangan usaha dengan lebih sehat.

Sayangnya, masih banyak pelaku usaha pemula yang belum paham betul cara menghitungnya. Nah, kalau kamu termasuk salah satunya, tenang saja.

Di artikel ini, kita akan bahas bareng-bareng mulai dari pengertian, jenis kos, hingga cara menghitung kos produk dengan mudah.

Apa Itu Kos Produk?

Kos produk adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menyediakan barang hingga siap dijual ke konsumen.

Biaya ini mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Dengan mengetahui kos produk secara detail, kamu bisa menentukan harga jual yang wajar dan tetap mendapatkan margin keuntungan yang sesuai.

Contoh sederhananya, kalau kamu punya usaha membuat kaos custom, maka kos produk yang harus dihitung meliputi harga kain, tinta sablon, biaya listrik saat proses produksi, dan gaji karyawan yang ikut terlibat. Semua komponen biaya ini nantinya dijumlahkan untuk mendapatkan total kos per unit produk.

Jenis-Jenis Kos Produk yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum masuk ke cara menghitungnya, penting buat kamu mengenali dulu jenis-jenis kos produk. Secara umum, kos produk dibagi menjadi tiga kategori utama:

Biaya Bahan Baku Langsung

Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan utama yang langsung digunakan dalam proses produksi. Misalnya:

  • Kain untuk usaha konveksi
  • Kayu untuk usaha furniture
  • Tepung untuk usaha bakery

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya ini meliputi upah yang dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi barang. Contohnya:

  • Upah penjahit di usaha konveksi
  • Upah tukang kayu di usaha furniture
  • Gaji koki di usaha roti

Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead adalah biaya-biaya lain yang dikeluarkan selama proses produksi, tetapi tidak bisa diatribusikan langsung ke produk tertentu. Misalnya:

  • Biaya listrik dan air
  • Biaya sewa gedung produksi
  • Biaya perawatan mesin
  • Alat-alat penunjang produksi seperti gunting, jarum, dan lain-lain

Cara Menghitung Kos Produk dengan Mudah

Setelah memahami jenis-jenis kos produk, sekarang saatnya kita masuk ke cara menghitungnya. Pada dasarnya, rumus perhitungan kos produk cukup sederhana:

Kos Produk = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Untuk lebih jelasnya, yuk kita coba pakai contoh kasus.

Studi Kasus:

Kamu punya usaha minuman kekinian dengan produk utama Thai Tea. Dalam sehari, kamu memproduksi 100 cup Thai Tea. Biaya yang kamu keluarkan adalah:

  • Bahan baku langsung:
    • Teh: Rp50.000
    • Susu: Rp80.000
    • Gula: Rp30.000
    • Cup & Sedotan: Rp40.000
    • Es batu: Rp20.000

Total bahan baku = Rp220.000

  • Biaya tenaga kerja langsung:
    • Gaji karyawan harian: Rp150.000
  • Biaya overhead:
    • Listrik: Rp20.000
    • Gas: Rp10.000
    • Air: Rp5.000

Total biaya overhead = Rp35.000

Total Kos Produksi:
Rp220.000 (bahan baku) + Rp150.000 (tenaga kerja) + Rp35.000 (overhead) = Rp405.000

Kos Produk per Cup:
Rp405.000 รท 100 cup = Rp4.050

Jadi, kos produk untuk satu cup Thai Tea adalah Rp4.050. Dari sini, kamu bisa menentukan harga jual sesuai margin keuntungan yang kamu inginkan.

Kenapa Harus Tahu Kos Produk?

Banyak pebisnis pemula yang asal menentukan harga jual tanpa tahu berapa sebenarnya kos produk mereka. Padahal, hal ini bisa berisiko besar buat kelangsungan usaha. Beberapa manfaat mengetahui kos produk antara lain:

  • Menentukan harga jual yang realistis dan kompetitif
  • Menghitung keuntungan bersih secara akurat
  • Mengendalikan biaya produksi agar lebih efisien
  • Sebagai bahan analisis saat ingin menurunkan atau menaikkan harga jual

Tips Menghemat Kos Produk

Agar bisnis makin cuan, kamu juga perlu pintar-pintar menghemat kos produk tanpa menurunkan kualitas barang. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

Cari supplier bahan baku dengan harga terbaik

Selalu bandingkan harga dari beberapa supplier sebelum membeli bahan baku. Bisa juga manfaatkan diskon pembelian grosir.

Gunakan tenaga kerja sesuai kebutuhan

Jangan merekrut terlalu banyak karyawan jika kapasitas produksi masih bisa ditangani tenaga kerja yang ada.

Optimalkan penggunaan bahan baku

Kurangi limbah produksi dengan mengatur takaran bahan baku seefisien mungkin.

Perawatan mesin produksi secara rutin

Mesin yang terawat akan lebih awet dan tidak sering rusak, sehingga bisa mengurangi biaya perbaikan.

Penutup

Menghitung kos produk memang terlihat sederhana, tapi sangat penting buat kelangsungan bisnis.

Dengan mengetahui detail biaya produksi, kamu bisa menentukan harga jual yang sesuai, mengatur keuangan usaha lebih rapi, dan tentunya menjaga margin keuntungan tetap stabil.

Jangan sampai bisnis kamu rugi gara-gara asal pasang harga tanpa perhitungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *