Ketika kamu bepergian ke luar negeri atau melakukan transaksi internasional, salah satu hal yang wajib kamu perhatikan adalah nilai tukar mata uang, atau yang biasa dikenal dengan istilah kurs.
Nilai tukar ini menjadi patokan berapa banyak uang asing yang bisa kamu dapatkan saat menukarkan mata uang rupiah, atau sebaliknya. Nah, dalam dunia keuangan, kurs dibedakan menjadi dua, yaitu kurs jual dan kurs beli.
Kedua istilah ini sering muncul di papan pengumuman bank, aplikasi finansial, hingga money changer.
Tapi, tahukah kamu apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Kurs Jual dan Kurs Beli?
Sebelum masuk ke cara menghitungnya, penting buat kamu memahami definisi dasar dari kurs jual dan kurs beli.
- Kurs Jual adalah harga yang ditetapkan oleh bank atau money changer saat mereka menjual mata uang asing kepada kamu. Artinya, kalau kamu ingin membeli mata uang asing dengan rupiah, maka kurs jual yang berlaku.
- Kurs Beli sebaliknya, adalah harga yang ditetapkan oleh bank atau money changer saat mereka membeli mata uang asing dari kamu. Jadi, kalau kamu punya dolar dan ingin menukarnya ke rupiah, nilai yang digunakan adalah kurs beli.
Biasanya, kurs jual akan lebih tinggi dibandingkan kurs beli. Selisih antara keduanya inilah yang menjadi keuntungan bagi pihak bank atau money changer.
Faktor yang Mempengaruhi Kurs Jual dan Kurs Beli
Nilai kurs di pasar keuangan tidak bersifat tetap. Ada beberapa faktor yang memengaruhi naik turunnya kurs jual dan kurs beli, di antaranya:
Kondisi Ekonomi Suatu Negara
Stabilitas ekonomi, inflasi, hingga suku bunga bisa memengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara terhadap negara lain.
Permintaan dan Penawaran Mata Uang Asing
Semakin banyak permintaan terhadap mata uang tertentu, biasanya kurs jualnya akan naik, begitu juga sebaliknya.
Situasi Politik dan Keamanan
Negara yang sedang mengalami ketidakstabilan politik atau konflik biasanya mata uangnya akan melemah.
Intervensi Bank Sentral
Bank sentral sering kali melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas kurs.
Cara Menghitung Kurs Jual dan Kurs Beli
Supaya lebih jelas, berikut ini adalah rumus dasar dan contoh perhitungan kurs jual dan kurs beli yang bisa kamu pahami dengan mudah.
Rumus Kurs Jual
Jika kamu ingin membeli mata uang asing, maka perhitungannya:
Jumlah Mata Uang Asing yang Didapat = Jumlah Rupiah : Kurs Jual
Rumus Kurs Beli
Sebaliknya, kalau kamu ingin menukarkan mata uang asing ke rupiah, maka:
Jumlah Rupiah yang Didapat = Jumlah Mata Uang Asing ร Kurs Beli
Contoh Perhitungan Kurs Jual dan Kurs Beli
Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh praktisnya:
Misalnya, bank menetapkan kurs berikut:
- Kurs Jual USD 1 = Rp 16.000
- Kurs Beli USD 1 = Rp 15.800
Contoh Kurs Jual
Kamu ingin membeli USD 100.
Jumlah Rupiah yang Harus Dibayar = 100 ร 16.000 = Rp 1.600.000
Jadi, untuk mendapatkan USD 100, kamu harus membayar Rp 1.600.000.
Contoh Kurs Beli
Kamu ingin menukarkan USD 100 ke rupiah.
Jumlah Rupiah yang Didapat = 100 ร 15.800 = Rp 1.580.000
Artinya, saat kamu menukarkan USD 100, kamu akan menerima Rp 1.580.000.
Selisih Rp 20.000 ini merupakan margin keuntungan yang diambil oleh bank atau money changer dari selisih kurs jual dan kurs beli.
Kenapa Kurs Jual Selalu Lebih Tinggi?
Mungkin kamu penasaran, kenapa ya kurs jual selalu lebih tinggi daripada kurs beli? Jawabannya karena selisih tersebut digunakan untuk menutup biaya operasional dan memperoleh keuntungan bagi bank atau lembaga penukaran uang.
Selain itu, hal ini juga merupakan strategi untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar yang sangat dinamis.
Tips Menggunakan Kurs Jual dan Kurs Beli
Agar transaksi valuta asing kamu lebih untung dan tidak merugi, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Selalu Cek Nilai Kurs Terbaru
Karena nilai kurs bisa berubah setiap saat, pastikan kamu mengecek update kurs di website resmi bank atau aplikasi keuangan terpercaya sebelum transaksi.
Bandingkan di Beberapa Tempat
Kalau kamu ingin menukarkan uang di money changer, sebaiknya bandingkan dulu kurs di beberapa tempat untuk mendapatkan nilai tukar terbaik.
Perhatikan Waktu Penukaran
Biasanya nilai tukar lebih stabil di hari kerja dibandingkan akhir pekan atau hari libur nasional.
Kesimpulan
Memahami cara menghitung kurs jual dan kurs beli sangat penting, terutama jika kamu sering bertransaksi dalam mata uang asing.
Dengan mengetahui perbedaan, rumus, dan contoh perhitungannya, kamu bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan.
Jadi, mulai sekarang jangan asal tukar uang tanpa memperhatikan nilai kursnya, ya. Cek dulu kurs jual dan kurs beli yang berlaku, bandingkan, lalu pilih waktu terbaik untuk bertransaksi agar tidak rugi di kemudian hari.