cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah, Tidak semua orang bisa langsung menemukan pekerjaan yang sesuai dengan harapan.
Lingkungan kerja yang tidak mendukung, tekanan yang berlebihan, kurangnya apresiasi, atau bahkan ketidakcocokan budaya perusahaan bisa membuat seseorang merasa tidak betah di tempat kerja.
Jika kamu sedang mengalami hal seperti ini, mengundurkan diri mungkin menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas.
Namun, berhenti dari pekerjaan bukan perkara yang bisa dilakukan sembarangan. Ada etika dan prosedur yang perlu diperhatikan agar proses pengunduran diri berjalan lancar tanpa meninggalkan kesan buruk.
Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan karena Tidak Betah
Berikut ini panduan lengkap cara mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah, yang bisa kamu ikuti agar tetap terlihat profesional di mata atasan dan rekan kerja.
1. Kenali Alasan Ketidakbetahan Secara Jelas
Sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk mengundurkan diri, cobalah untuk merenung sejenak. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang membuatmu tidak betah?
Apakah karena:
- Tekanan kerja yang berlebihan?
- Lingkungan kerja yang toxic?
- Tidak cocok dengan gaya kepemimpinan atasan?
- Minimnya kesempatan berkembang?
- Masalah pribadi yang mengganggu kenyamanan kerja?
Dengan memahami alasan tersebut secara mendalam, kamu bisa lebih yakin dalam mengambil keputusan. Selain itu, kamu juga bisa menjelaskannya dengan lebih baik saat diminta klarifikasi oleh pihak HR atau atasan.
2. Cari Waktu yang Tepat untuk Mengajukan Pengunduran Diri
Mengundurkan diri memang hak setiap karyawan, tapi kamu tetap perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Usahakan jangan keluar saat perusahaan sedang menghadapi proyek besar atau dalam kondisi krisis, kecuali situasinya memang sudah sangat mendesak.
Pilih waktu ketika transisi bisa berjalan lebih lancar. Misalnya, setelah kamu menyelesaikan tanggung jawab penting, atau di akhir bulan setelah menerima gaji terakhir.
3. Buat Surat Pengunduran Diri yang Sopan dan Singkat
Surat pengunduran diri adalah bentuk formal dari keputusan kamu untuk berhenti. Meskipun alasan kamu mengundurkan diri adalah karena tidak betah, hindari menuliskan hal tersebut secara eksplisit dan negatif dalam surat.
Contoh kalimat profesional dalam surat pengunduran diri:
โDengan ini saya mengajukan permohonan pengunduran diri dari PT ABC terhitung tanggal [tanggal].
Keputusan ini saya ambil setelah mempertimbangkan secara matang untuk kepentingan pribadi dan pengembangan karier saya ke depan. Saya berterima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang telah diberikan selama ini.โ
Gunakan bahasa yang sopan, hindari kritik, dan tunjukkan apresiasi terhadap pengalaman kerja yang telah dilalui.
4. Sampaikan Langsung Kepada Atasan
Selain melalui surat, akan lebih baik jika kamu menyampaikan niat resign secara langsung kepada atasan. Ini adalah bentuk penghargaan atas hubungan kerja yang telah terjalin.
Kamu bisa menyampaikan alasan secara jujur, namun tetap dengan bahasa yang halus dan tidak menyudutkan siapa pun.
Contoh:
โSaya merasa bahwa saat ini sudah waktunya untuk saya mengevaluasi kembali tujuan karier saya, dan saya merasa belum menemukan kecocokan dalam peran saya saat ini. Karena itu, saya memutuskan untuk mundur secara baik-baik.โ
Dengan cara ini, kamu menunjukkan bahwa keputusan diambil dengan pertimbangan matang dan tanpa konflik.
5. Beri Waktu untuk Masa Transisi
Biasanya, perusahaan menetapkan masa pemberitahuan (notice period) selama 1โ2 minggu atau bahkan sebulan sebelum kamu benar-benar berhenti.
Gunakan waktu ini untuk menyelesaikan tugas yang masih menjadi tanggung jawabmu, mendokumentasikan pekerjaan, dan membantu proses serah terima kepada karyawan pengganti.
Meninggalkan pekerjaan dengan cara profesional akan sangat membantumu jika suatu saat membutuhkan surat rekomendasi atau ingin menjaga reputasi baik di dunia kerja.
6. Jaga Hubungan Baik dengan Rekan Kerja
Meskipun kamu memutuskan untuk berhenti karena tidak betah, hindari membicarakan keburukan tempat kerja kepada rekan kerja lain.
Tetap jaga sikap positif dan tinggalkan kesan baik. Ucapkan perpisahan dengan sopan dan berterima kasih atas kerjasama yang sudah terjalin.
Kamu tidak pernah tahu, mungkin suatu saat akan bertemu lagi dengan mereka di tempat kerja yang berbeda atau proyek lain di masa depan.
7. Siapkan Diri untuk Pekerjaan Baru yang Lebih Sesuai
Setelah keluar dari pekerjaan yang tidak membuat kamu nyaman, gunakan waktu tersebut untuk mengevaluasi karier dan mencari pekerjaan yang lebih cocok dengan minat dan nilai-nilai pribadi.
Perbaiki CV, tingkatkan skill, dan cari tahu seperti apa lingkungan kerja yang ideal buat kamu agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Kamu juga bisa mempertimbangkan bekerja freelance, membangun bisnis sendiri, atau mencoba jalur karier baru yang lebih sesuai dengan passion.
Kesimpulan
Mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak betah adalah keputusan pribadi yang sah dan bisa menjadi langkah awal menuju karier yang lebih baik.
Namun, penting untuk menyampaikannya secara elegan dan penuh etika agar tidak menimbulkan kesan buruk, baik terhadap perusahaan maupun rekan kerja.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, mulai dari mengenali alasan, menyiapkan surat pengunduran diri, menyampaikan secara langsung, hingga menjaga hubungan profesional, kamu bisa keluar dari pekerjaan dengan kepala tegak dan hati yang tenang.
Karena pada akhirnya, kenyamanan dalam bekerja adalah kunci utama untuk bisa berkarya dengan maksimal.